Kuliah Tamu Perilaku Hewan: Mahasiswa Biologi Belajar Konservasi Satwa Langsung dari Praktisi Taman Nasional

  • 03 Juli 2025
  • 12:17 WITA
  • Admin_Bio
  • Berita

Makassar, 30 Mei 2025 — Mahasiswa Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar mengikuti kuliah tamu mata kuliah Perilaku Hewan dengan topik "Mekanisme Monitoring Satwa untuk Penelitian dan Konservasi: Studi Kasus di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung". Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid melalui Zoom Meeting dan praktik di Laboratorium Zoologi.

Sebanyak 63 peserta dari berbagai kampus turut berpartisipasi dalam kegiatan ini, termasuk mahasiswa dari UIN Alauddin Makassar, Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar), Universitas Andi Sudirman, dan beberapa kampus lainnya. Antusiasme peserta terlihat sejak awal hingga akhir kegiatan.

Narasumber dalam kuliah tamu ini adalah Taufiq Ismail, S.Hut., M.Hut., Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Muda dari Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (TN Babul). Beliau merupakan lulusan Magister Ilmu Kehutanan dari Universitas Hasanuddin dan aktif menulis isu-isu konservasi. Ia juga merupakan penulis buku Kisah Temu Burung Endemik Bantimurung Bulusaraung (2024) dan editor buku 7 ASEAN Heritage Parks in Indonesia. Sejak 2019, ia aktif menjadi kontributor tetap di platform Klikhijau.com.

Dalam penyampaiannya, Taufiq membagikan pengalamannya mengenai teknik monitoring satwa yang biasa digunakan di lapangan, seperti Concentration Count (pengamatan pada titik terkonsentrasi) dan Line Transect (pengamatan dengan menyusuri jalur tertentu). Ia juga memperkenalkan berbagai spesies endemik Sulawesi yang diamati, seperti Macaca maura, Tarsius fuscus, Julang Sulawesi (Rhyticeros cassidix), Elang Ular Sulawesi, serta lebih dari 150 spesies kupu-kupu yang telah teridentifikasi di TN Babul.

Materi kuliah tamu ini memberikan wawasan baru bagi mahasiswa tentang pentingnya monitoring satwa dalam konteks konservasi, terutama dalam menghadapi ancaman kepunahan akibat ulah manusia. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diajak memahami hubungan antara perilaku satwa, habitat, dan pelestariannya.

“Saya merasa terinspirasi dan termotivasi untuk lebih peduli terhadap konservasi satwa endemik Indonesia. Materinya membuka wawasan dan memberikan gambaran nyata tentang teknik monitoring lapangan,” ungkap salah satu peserta.

Kuliah tamu ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam aspek akademik, tetapi juga mendorong mereka untuk berkontribusi dalam konservasi keanekaragaman hayati. Penyelenggara berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara berkala sebagai upaya membentuk mahasiswa biologi yang tidak hanya paham teori, tetapi juga terampil dan peduli terhadap kelestarian lingkungan.

Kegiatan ini juga menjadi contoh nyata penerapan integrasi antara teori perkuliahan dan praktik lapangan yang mendalam, serta memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan lembaga konservasi (SHA).

Kontributor : RAI (UKH_BioSense/HMJBioFST)